Selasa, 26 Februari 2008

Warga Dibujuk Ikuti Rapat Sosialisasi Referendum

Warga di wilayah Dagon selatan Rangoon dibujuk untuk mengikuti rapat sosialisasi tentang referendum nasional yang akan datang. Mereka sebelumnya diberitahu bahwa rapat ini akan membahas tentang kartu identitas. Pejabat kecamatan mengumumkan melalui pengeras suara pada tanggal 21 februari bahwa akan ada pertemuan dimana warga akan mendapatkan karu identitas baru. Salah satu warga mengatakan bahwa dia mengikuti rapat pada tanggal 22 februari, namun bukannya mendapatkan kartu identitas, malah mereka mendapat ceramah tentang referendum.

“Dalam pertemuan, mereka (pegawai kecamatan) meminta warga untuk membuat keputusan yang bijaksana dalam referendum nasional nanti, yang akan diselenggarakan denga merujuk kepada 7 tahap peta jalan yang disusun pemerintah”, kata seorang warga. “Mereka meminta kita untuk tidak mendengarkan kebohongan yang disiarkan oleh negara-negara asing”. Warga tersebut mengatakan bahwa dia merasa tidak dapat mempercayai pegawai pemerintah karena mereka telah berbohong tentang tujuan rapat.

“Secara pribadi, sebagai warga Burma, saya tidak yakin akan apa yang mereka perbuat. Contohnya adalah apa yang mereka lakukan hari ini, mereka mulai berbohong kepada kami”, katanya.

Beberapa warga meninggalkan rapat ketika semakin jelas bahwa mereka tidak akan mendapatkan kartu identitas. “Beberapa warga yang hadir merasa frustrasi, jadi mereka meninggalkan rapat tersebut sebelum usai” kata seorang warga.

Terdapat beberapa kampanye serupa di wilayah lain di Rangoon, yang diselenggarakan oleh oragnisasi palang merah yang dimaksudkan untuk menelusuri pendapat rakyat tentang referendum.

DVB: Residents tricked into attending referendum meeting – Naw Say Phaw, Mon 25 Feb 2008

Tidak ada komentar: