Rabu, 16 Januari 2008

Seorang Perempuan Terluka dalam Ledakan Bom di Myanmar

Sebuah bom meledak di sebuah toilet umum di Stasiun KA Yangon, minggu (13/01), melukai seorang perempuan, kata seorang sumber militer. Aye Myint, 73 tahun, yang sedang mandi di toilet, mengalami luka ringan di lengan dan pantat sebelah kanannya akibat ledakan bom tersebut, dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Rangon. Jum’at (11/01) lalu, terjadi tiga ledakan bom yang terpisah, pertama di toilet umum di stasiun KA Naypyitaw, kedua di kantor pusat militer dan ketiga di Bago.

Media Pemerintah minggu lalu melontarkan tuduhan bahwa 2 ledakan bom pada hari jum’at merupakan sebuah sabotase yang dilakukan oleh sebuah “organisasi luar negeri” yang “ingin menerapkan hegemoni atas Myanmar”. The New Light of Myanmar mengklaim dua pelaku sabotase yang meledakkan 2 bom pada hari jum’at telah tewas saat mencoba menyulut “bom berdaya ledak tinggi buatan Amerika”. Bom di Naypyitaw menewaskan seorang perempuan yang disebut media pemerintah sebagai korban tidak berdosa.

Pada hari yang sama, sebuah bom lainnya meledak di dekat lapangan bola di desa Nyaungbintha, Bago, menewaskan seorang laki-laki yang diduga sebagai pelaku peledakan, dan melukai 4 orang lainnya. Media pemerintah mengidentifikasi pelaku pengeboman di Bago sebagai pemberontak dari Karen National Union (KNU), sebuah etnis minoritas yang melakukan pemberontakan kepada militer Myanmar sejak tahun 1948 untuk meraih otonomi Karen.

Seorang tersangka lainnya, Saw Ra Makee, telah ditahan. “Berdasarkan pengakuannya, orang yang tewas dalam insiden tersebut adalah Saw Di Thaw Mu yang bertugas sebagai pengumpul dana untuk batalyon 8, brigade 3 KNU” kata New Light of Myanmar. “Kebanyakan kelompok dari luar negeri yang ingin menerapkan hegemoni terhadap Myanmar menyediakan uang dan peralatan lain bagi pemberontak untuk melakukan terror kepada masyarakat, untuk memunculkan rasa takut dan mengganggu stabilitas keamanan”.

Edisi minggu Koran tersebut juga mengklaim bahwa hasil investigasi menunjukkan bahwa Naw Gay Lar, seorang perempuan yang menjadi korban karena berusaha menanam bom tersebut. “Dari sini bias dinilai bahwa organisasi yang sama menjadi otak dari kejahatan ini, adapun bom yang meledak tersebut adalah buatan Amerika” kata Koran tersebut.

Deutsche Presse-Agentur: Woman wounded in latest bomb blast to hit Myanmar (Roundup), Sun 13 Jan 2008

Tidak ada komentar: