Senin, 21 Januari 2008

Kekuatan Keamanan Ditingkatkan Paska Pengeboman di Rangon

Pasukan tambahan dikerahkan di gedung-gedung strategis seperti supermarket dan stasiun kereta api (KA) setelah terjadinya empat ledakan bom di Myanmar sejak jum’at lalu, kata seorang warga di Rangoon. “Ada banyak tentara yang diterjunkan di kota, terutama di sekitar Pagoda Sule dan dekat stasiun KA Rangoon. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka menemukan bom dan beberapa peralatan yang mecurigakan lainnya”, kata warga tersebut.
Bom terakhir meledak rabu lalu di Pyinbonegyi, 105 km utara Rangoon, sebagaimana diberitakan New Light of Myanmar. Tiga warga tewas. Tiga bom sebelumnya meledak di Naypidaw, lalu di sebelah utara kota Pyu dan stasiun KA Rangoon. Tidak ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas peledakan bom tersebut.
Pasukan no 77 divisi infantry memperkuat polisi dan kelompok Swan-Arh-Shin, sebuah milisi pro-pemerintah. Sebuah mobil yang mengangkut tentara dan anggota milisi tersebut berpatroli di jalan-jalan pusat kota Rangoon kamis malam.
“Mereka (pasukan keamanan) mencari (bom) dengan cermat. Mereka mengunci toilet di beberapa gedung, termasuk toilet di Menara Sakura yang ada di jalan Pagoda Sule”, kata seorang pegawai Sakura Tower, salah satu bangunan tertingi di Rangoon.
Polisi dan tentara ditempatkan di pusat perdagangan internasional dekat pasar Puzundaung, tempat dimana sebuah bom mematikan meledak pada tanggal 7 Mei 2005, dimana 24 orang tewas dan lebih dari 160 orang terluka. Polisi lalu lintas juga dikerahkan di beberapa persimpangan jalan utama di Rangon. Seorang sumber terpercaya mengatakan, Pemerintah memperingatkan bahwa ledakan bom selama ini terus berlanjut di lokasi yang berbeda dan saat ini sasarannya adalah Rangoon.
Rejim militer menuduh ledakan bom ini didalangi oleh organisasi-organisasi bantuan internasional, dengan menuduh bahwa mereka mengirim teroris untuk melakukan sabotase di wilayah perbatasan untuk mengguncang stabilitas di Burma.
Irrawaddy: Security forces on alert in Rangoon after bombings – Min Lwin, Fri 18 Jan 2008

Tidak ada komentar: