Kamis, 22 November 2007

Junta Militer Menolak Pembicaraan dengan Diplomat PBB


Junta Militer hari selasa lalu (06/11) menolak pembicaraan tripartit yang akan melibatkan pemimpin pro-demokrasi Aung San Suu Kyi, sembari mengatakan penolakan untuk tunduk kepada “kekuatan penggertak”. Sepertinya Gambari akan meninggalkan Burma pada hari Kamis tanpa dapat bertemu dengan orang terkuat Burma, Jendral Senior Than Shwe. Gambari seharusnya melakukan pertemuan dengan Suu Kyi, dan Perwakilan Regim untuk mencari formula reformasi politik dan rekonsiliasi nasional.

Menteri Informasi, Brigadir Jendral Kyaw Hsan sebagaimana dikutip media pemerintah New Light of Myanmar mengatakan bahwa Suu Kyi harus menanggapi permintaan Pemerintah agar menahan diri untuk menuntut sanksi internasional terhadap Myanmar secepatnya, sebagai bagian dari pra-syarat untuk pelaksanaan dialog. Kyaw San mengatakan; “Saya ingin Anda tahu bahwa Myanmar adalah sebuah Negara kecil, namun apabila sebuah kekuatan besar menggertaknya… kami tidak punya jalan lain kecuali menghadapinya dan melawan”.

Bahkan Kyaw Hsan mengatakan kepada Gambari Selasa lalu (06/11) bahwa kunjungannya ke Myanmar “tidak membuahkan hasil yang diharapkan”, dan malah diikuti oleh penjatuhan sanksi oleh Amerika Serikat, Australia dan Uni Eropa, termasuk kecaman dari Dewan Keamanan.

Sekjend PBB Ban Ki-moon menampakkan perhatiannya atas kebuntuan misi Gambari baru-baru ini. Dia menginstruksikan Gambari untuk melanjutkan upaya membangun dialog antara Suu Kyi dan Pemimpin Myanmar, mengupayakan pembebasan para Bikhu, mahasiswa dan demonstran lain dari tahanan, dan menekan Pemerintah agar “melakukan langkah-langkah yang diperlukan menuju demokrasi”.

Sumber: Associated Press: Myanmar’s military junta rejects proposed talks with UN diplomat, pro-democracy leader Suu Kyi, Wed 7 Nov 2007

Tidak ada komentar: